TOKYO - Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, percaya diri Olimpiade tahun depan bisa berjalan sesuai rencana meski pandemi Covid-19 belum terlihat ujungnya.

Kunjungan dari Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, pekan lalu, membuat Tokyo makin yakin menggelar Olimpiade, 23 Juli s.d. 8 Agustus 2021.

Baca Juga :
- Atlet Olimpiade Partisipan Insiden Capitol Hill Itu Dibebaskan, Tapi Diperintahkan untuk Menjauh dari DC
- Maestro Tenis Cile: Saya Bisa Lebih Banyak Juara jika Tidak Ada Federer dan Nadal

"Sebagai kota tuan rumah, saya yakin bahwa Olimpiade Tokyo akan tetap digelar apa pun yang terjadi," ujar Yuriko Koike dilansir dari Japan Today.

Pernyataan ini seolah mempertegas, dalam menyelenggarakan Olimpiade 2020, Jepang tak lagi bergantung pada penemuan vaksin Covid-19.

Baca Juga :
- Citra Febrianti: Saya Kepingin Ketemu Pak Erick Tohir dan Presiden Jokowi
- Peraih Perak Olimpiade Indonesia Ini Patah Tulang Belakang, Citra Febrianti: Sampai Sekarang Belum Diobati

Ada atau tidaknya vaksin tak akan mempengarungi penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan tersebut yang sebenarnya dijadwalkan, tahun ini.

Yurike Koike mengatakan, salah satu kunci agar Olimpiade benar-benar terwujud adalah budaya penggunaan masker yang harus terus digalakkan.

Pemakaian masker terbukti ampuh dalam mencegah penularan Covid-19 secara masif, baik itu di Tokyo maupun seluruh dunia.

"Banyak warga Jepang yang memakai masker, sebagai sebuah tanggung jawab mereka untuk mencegah penyebaran virus ini," ucap Yurike Koike.

Terkait mitigasi penyebaran Covid-19, wanita berambut pendek itu telah bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang, Yoshihide Suga. 

Hal ini karena meningkatnya kasus positif corona, khususnya di Tokyo, akhir-akhir ini. Salah satu cara yang ditempuh, menghentikan sementara kampanye Menuju Olimpiade (GoTo).

Pemerintah Jepang menggantinya dengan kampanye makan bersama di restoran. Beragam diskon menarik pun ditawarkan demi membantu perekonomian masyarakat.