LIVERPOOL - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mengaku sedih bercampur kecewa dengan kekuatan timnya yang tergerus karena cedera plus terpapar Covid-19. Ya, November memang bukan bulan yang bagus untuk The Reds.
Pada 11 November, Klopp sudah menerima kabar bahwa beknya yaitu Joe Gomez mengalami cedera, lalu pada 13 November giliran Mohamed Salah yang harus melakukan karantina karena positif Covid-19 setelah melakukan tes.
Cederanya Gomez menjadi perhatian terakhir dari Klopp. Pasalnya, ini memang melibatkan dengan laga internasional (timnas).
Gomez cedera ligamen lututnya saat tampil untuk timnas Inggris, karena itu dengan cedera tersebut praktis membuat FIFA yang akan memberikan kompensasi (gaji) selama pemain ini absen karena cedera lutut yang dialaminya.
Tapi, tentu bukan soal itu yang menjadi konsern Klopp. "Saya bukanlah pelatih yang senang ketika laga timnas datang, Anda boleh tanya kepada istri saya betapa gelisahnya saya," kata Klopp dalam wawancara jarak jauhnya kepada Daily Mail.
"Saya sangat sedih dengan kondisi yang dialami Gomez karena saya tahu bagaimana rasanya cedera seperti itu," kata Klopp.
Pelatih 53 tahun ini menilai bahwa situasi ini juga momen yang tepat untuk melihat bagaimana seorang pemain harus tampil dalam jadwal yang ketat dan padat dan membuat fisiknya terkuras sehingga membuat mereka cedera.
"Bahasa Inggris saya tidak cukup bagus untuk menggambarkan bagaimana perasaan saya begitu mendengar kondisi cederanya Gomez," kata Klopp, menegaskan.
"Orang-orang harus mengerti dan memahami pemain sepak bola. Mereka (orang) mengatakan 'Oh tapi mereka mendapatkan begitu banyak uang'. Ini bukan tentang itu," kata Klopp lagi.
Menurut Klopp, mereka mendapatkan banyak uang karena mereka memang spesial. "Mereka adalah aktor yang brilian tapi mereka tidak akan pernah menjadi James Bond," kata Klopp.
Menurut Klopp, dalam film, James Bond juga meraih banyak uang. Sepak bola juga demikian, namun menurutnya ada yang membedakan.
"Banyak orang bermain bola dan yang terbaik meraih kemenangan dan mendapatkan banyak uang. Namun, itu tidak membuat mereka justru kuat dalam kehidupan," kata Klopp.
Selain mengenai fisik dan kondisi pemain yang terkuras, pikiran pemain pun sudah kepada pertandingan bahkan setelah bangun tidur dan siap-siap untuk makan pagi.
"Dalam ilmu olahraga menyatakan bahwa setidaknya membutuhkan 72 jam untuk memulihkan kondisi untuk kembali tampil dalam sebuah pertandingan. Namun, kami hampir selalu bermain sebelum sarapan, bahkan ketika kami baru kembali dari sebuah negara mana pun yang kami datangi," kata Klopp.*