DUA kandidat kuat presiden Barcelona Victor Font dan Joan Laporta menjanjikan bakal memboyong Kylian Mbappé ke Catalan, jika mereka memenangkan jabatan tersebut.

Tapi, rencana itu sangat sulit karena ada rumor kuat bahwa sang pemain kemungkinan besar akan bergabung dengan Real Madrid .

Baca Juga :
- Messi dan Keluarganya Belajar Bahasa Prancis, Isyarat Pindah ke PSG Makin Kuat
- Jurnalis Canal+ Punya Informasi Valid Tentang Pilihan Lionel Messi Saat Kontraknya Berakhir

Merupakan hal yang umum bagi kandidat presiden Barcelona untuk berkampanye berdasarkan ide mereka untuk mendapatkan superstar, dan sulit untuk memikirkan banyak kandidat lain di pasar transfer yang akan mengalahkan pemenang Piala Dunia seperti Mbappe.

Laporta, pada bagiannya, adalah presiden klub di masa lalu. Terkenal, dia berjanji akan memboyong David Beckham dari Manchester United .

Baca Juga :
- Real Madrid Lupa Cara Mencetak Gol, Raihan Gol Terburuk di Lima Liga Top Eropa
- Keren! Berkat Siaran Audiovisual, LaLiga dan Mediapro Diganjar Penghargaan

Sebaliknya, pemain Inggris itu pergi ke Real Madrid. Meskipun, itu ternyata bagus untuk Barcelona, ??karena rencana cadangan adalah mengontrak Ronaldinho, yang menjadi legenda klub.

Rumor mengatakan bahwa Mbappé akan menolak upaya Paris Saint-Germain untuk memperpanjang kontraknya, yang berarti tim Prancis akan terpaksa menjualnya tahun depan atau menghadapi kehilangannya dengan status bebas transfer.

Mosi tidak percaya kepada presiden klub Barcelona Josep Maria Bartomeu  akan diumumkan pada 1 dan 2 November  mendatang.

20.687 suara terkumpul untuk mosi melawan Bartomeu. Jumlah itu melewati ambang batas yaitu 16.250 tanda tangan - dengan jumlah itu sekarang cocok untuk melengserkan Bartomeu dari jabatannya.

Posisi Bartomeu di Barcelona sedang dalam sorotan dalam beberapa waktu terakhir setelah musim tanpa trofi dikombinasikan dengan upaya keluar paksa Lionel Messi dari klub, yang diblokir dewan.

Bulan lalu, polisi Catalan menuduh Bartomeu atas  tuduhan korupsi , meskipun ia terus membantah tuduhan tersebut.

Masa jabatannya sebagai presiden klub secara resmi berakhir tahun depan dengan  pemilihan umum yang diadakan pada Maret, tetapi sekelompok penggemar ingin memaksa keluar lebih awal tahun ini.